Nyatanya, kejadian serupa berulang pada Rabu (13/10/2010), bahkan keadaan jadi semakin gawat ketika Jumat (15/10/2010) jumlah siswa yang kesurupan bertambah. Siswa yang mengalami kesurupan menjalar ke mana-mana, tidak saja di lingkungan sekolah, tetapi sampai di angkutan umum.
”Dalam peristiwa ini siswa yang mengalami kesurupan terjadi cukup cepat dan serentak, membuat para guru kewalahan dan terpaksa dibantu siswa lain untuk memegangi siswa yang kesurupan,” tutur Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Pagaralam sebagaimana dikutip Antara, Jumat.
Menurut Sapri, para guru sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa terhadap siswa-siswa yang kesurupan karena diganggu roh halus. Mereka juga tidak tahu bagaimana caranya mengusir roh halus yang menghuni sekolah itu.
Akibat kepanikan itu, pihak sekolah akhirnya mendatangkan tiga paranormal, tidak saja untuk menenangkan para siswa, tetapi lebih-lebih untuk mengusir roh halus di sekolah itu. Menurut Tiwan, seorang paranormal, seluruh siswa yang kesurupan akibat dirasuki roh halus penghuni pohon di sekolah itu.
Di SMPN 02 Pagaralam memang tumbuh beberapa pohon besar. Para roh penghuni pohon itu, kata Tiwan, merasa terganggu lantaran beberapa dahan pohon dipotong.
”Kami sudah melakukan dialog dengan makhluk halus itu dan meminta sekolah untuk memotong kambing,” kata Tiwan. Syarat pemotongan kambing itu diberlakukan jika pihak sekolah ingin memindahkan roh halus penghuni pohon ke tempat lainnya.
Sampai sejauh ini, belum lagi ada kabar, apakah roh halus penghuni pohon itu bersedia ”bernegosiasi” untuk pindah atau tidak. Belum pula ada kabar, apakah kesurupan massal itu sudah berakhir