LONDON, KOMPAS.com - Anggota Majelis Rendah (House of Commons) Parlemen Inggris kini tak lagi bisa melaporkan jalannya sidang para wakil rakyat itu di Twitter.
Wakil Ketua Majelis Rendah Lindsay Hoyle mengumumkan larangan bermain Twitter saat sidang berlangsung, di London, Inggris, Rabu (19/1), setelah mendapat keluhan dari Kevin Brennan, anggota parlemen dari Partai Buruh. Brennan merasa terganggu saat dalam sebuah debat, rekannya dari Partai Liberal Demokrat, Julian Huppert, malah sibuk men-tweet isi perdebatan itu. Menurut Brennan, tindakan Huppert itu tidak adil karena, daripada mengungkapkan pendapat di Twitter, ia lebih baik menyampaikan secara langsung di ruang sidang sehingga peserta sidang yang lain bisa ikut menanggapi.
”Saya yakin tak ada anggota Dewan yang terhormat akan men-tweet dari ruang sidang ini untuk memberi tahu dunia luar apa yang sedang terjadi di sini,” tutur Hoyle.
Panduan tata tertib Parlemen Inggris yang dikeluarkan tahun lalu hanya melarang telepon seluler dipakai di dalam ruang sidang, tetapi mengizinkan gadget genggam yang berfungsi mengirim e-mail. Sebulan lalu, para hakim di Inggris justru mengizinkan penggunaan Twitter di ruang sidang pengadilan di seluruh Inggris dan Wales.(Reuters/AFP/DHF)