15 Januari 2011

PMI Naikkan Standar Uji Keamanan Darah

Jusuf Kalla
KOMPAS.com- Palang Merah Indonesia (PMI) menaikkan standar uji keamanan darah yang dikelolanya dengan menggunakan teknologi pemeriksaan asam nukleat. Ini standar pengujian darah standar internasional yang lebih baru, dengan kualitas lebih baik dibanding metode tes Eliza yang merupakan uji saring terhadap empat penyakit, sypilis, hepatitis B, C dan HIV/AIDS.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Sabtu (15/1/2011), menandatangani kerjasama penggunaan metode ini antara PMI dan lembaga Novartis Diagnostic (HK) Limited. Pengunaan metode ini akan meningkatkan keamanan darah menjadi jauh lebih baik.

"PMI sudah menyiapkan penerapan uji saring berbasis asam nukleat, atau disebut NAT ini pada 15 UDD(Unit Donor Darah), lokasi instalasi pemeriksaan darah PMI. Termasuk dengan penggunaan sumber daya manusia yang terlatih untuk itu," kata Jusuf Kalla yang juga mantan Wakil Presiden RI.

Dikatakan Kalla, PMI berupaya untuk mendapatkan pemenuhan produktivitas 4,8 juta kantong darah sebagai kebutuhan darah di Indonesia. Bersamaan dengan itu, keamanan darah merupakan isu yang amat penting, sehingga PMI berupaya mendapatkan kualitas darah yang sesuai dengan standar dan ketetapan WHO (World Health Organization).

"Ini merupakan komitmen dan janji layanan PMI untuk memberikan layanan kebutuhan darah dengan kualitas dan keamanan darah yang tinggi. PMI secara bertahap akan berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan darah kepada pengguna darah di Indonesia," tegas Jusuf Kalla.