Susu Formula Berbakteri sangat ini memang ramai di bicarakan di kalangan masyarakat, BPOM RI menyatakan telah dan akan secara terus menerus melakukan pengawasan produk pangan termasuk produk formula bayi secara komprehensif sesuai dengan kaidah yang berlaku secara internasional. Beberapa hari ini susu formula yang mengandung bakteri Sakazakii memang marak di bicarakan, hal ini membuat para ibu bingung memeilih susu formula bagi bayinya.
Dalam kurun tiga tahun terakhir tak kurang 128 susu formula yang berada di lapangan diambil untuk kepentingan sampling, rinciannya 2009 sebanyak 11 merk susu formula, 2010 sebanyak 99 merk susu formula, serta 18 merk susu formula yang tercatat hingga awal Februari 2011. Rinciannya merk susu yang digunakan sampling BPOM yakni :
Tahun 2008 sebanyak 11 merk susu formula : Frisian Flag Tahap I (diproduksi PT Frisian Flag Indonesia), Susu Lactona I (diproduksi PT MIROTA KSM INC), Lactogen I, Lactogen I, Lactogen IkKetiganya diproduksi Nestle Indonesia), SGM Tahap I, Vitalac BL, SGM I, Vitalac I, SGM Tahap (keenamnya di produksi PT SARI HUSADA).
Tahun 2010 sebanyak 99 merek susu formula : Anmum infacare PT Fontera Brand Indonesia, (belum beres semunya).
Tahun 2011 hingga awal Februari sebanyak 18 merk susu formula yakni : BIMBI LOLA rendah Laktose (PT Netania Kasih Karunis PIER), Neosure oleh Abolt Laboratories, Enfamil A+ oleh Mead Johnson Nutrition (Philipines), Pre NAN dan NAN 1 (keduanya oleh Nestle Netherland), NL-33, Morinaga BMT (PT Kalbe Morinaga Indonesia), Lactogen Gold (oleh PT Nestle Indonesia, Nutricia Nutrilon Royal, Nutricia Nutrilon, Bebelac 1 (ketiganya oleh Nutricia Indonesia sejahtera) SGM BBLR, Vitalac Step 1, SGM LLM (ketiganya oleh PT Sari Husada) Susu Formula BIMBI 1 dan Susu BIMBI LOLA (keduanya oleh PT Netania Kasih Karunia PIER, Pasuruan) Susu formula bayi SGM Prenutrisi oleh PT Sari Husada, S-26 oleh Wyeth Nutrional.