Gerhana yang sebelumnya telah diprediksi oleh sejumlah pengamat internasional itu terlihat jelas pada Sabtu malam, mulai pukul 20.45 hingga lima menit sebelum jarum jam menunjuk pukul 21.30 WIB.
Fenomena langka itu membuat sejumlah warga Pekanbaru yang membentuk kelompok-kelompok kecil terperanga. Tidak ketinggalan untuk menyaksikan redupnya bulan sempurna itu.
"Saya sudah dari sejak sore tadi menunggu datangnya gerhana bulan total ini," kata Azhar Ramadhan (23).
Laki-laki warga Jalan Keliling Rukun Tetangga (RT) 01/Rukun Warga (RW) 13, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, ini mengaku mendapat informasi adanya gerhana bulan pada Sabtu malam dari seorang teman sebaya.
"Awalnya saya nggak percaya. Namun jadi tanda tanya, kemudian saya putuskan untuk menunggu waktu malam guna memastikannya," ujarnya.
Sangat terkejut, demikian Azhar yang ditanyai saat menyaksikan gerhana bersama beberapa kerabat di halaman rumahnya ketika benar-benar terjadi.
Sejumlah pengamat internasional sebelumnya telah memprediksi fenomena gerhana bulan total ini dapat diamati dari wilayah lainnya selain Indonesia, seperti Australia, Asia, Eropa, sebagian besar Afrika dan Amerika Utara. Gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.