Renovasi yang dimulai pertengahan tahun 2011 itu menelan anggaran APBD senilai Rp 2 miliar.

Selain itu, dibangun pula halaman parkir dan pos jaga sekuriti beserta akses lift yang menghubungkan lantai dasar dengan ruang rapat paripurna.
Paling banyak menelan dana adalah pembuatan lift dan renovasi toilet.
Meski Syaiful enggan merinci secara detil namun dia menggambarkan semua fasilitas tersebut sudah mendesak.
Seperti toilet, kata dia, untuk umum belum pernah ada. Begitu ada tamu maupun undangan selalu menggunakan toilet di masing-masing komisi.
"Kita buat di lantai dasar agar aksesnya lebih muda. Bilik kita bagi dua, untuk laki-laki dan perempuan. Masing-masing terdiri dari tiga ruang lengkap dengan tempat cuci tangan. WC nya menggunakan wc duduk, bukan yang jongkok seperti di ruang komisi," kata dia.