23 Februari 2011

Luna Maya: Film Hollywood Menjadi Inspirasi

Luna Maya: Film Hollywood Menjadi InspirasiAncaman distributor film-film Hollywood yang tidak akan menyebarkan filmnya ke bioskop di seluruh Indonesia ditentang oleh presenter dan pemain film Luna Maya.

Sebagai pencinta dan penikmat film, Luna tetap ingin menikmati film Hollywood. "Bagaimanapun film-film Hollywood itu jadi inspirasi buat para pembuat film di sini, termasuk saya," kata Luna seusai menjadi bintang tamu di episode ke-1.000 program musik Dahsyat di Studio 1 RCTI, Kebonjeruk, Jakarta Barat, Selasa (22/2/2011).

Atas penerapan pajak tinggi terhadap film-film Hollywood, Luna mengaku sedih. "Saya enggak setuju kalau film Hollywood dikenai pajak tinggi," kata kekasih vokalis band Nazriel Irham alias Ariel ini.

Luna berharap, penerapan pajak tinggi untuk film-film produksi Amerika Serikat tersebut dikaji ulang, lebih tepatnya dibatalkan, supaya bioskop-bioskop tidak kehilangan penonton. "Harusnya pajak film enggak seperti itu," kata bintang film Ratu Kosmopolitan, Cinta Silver, dan 30 Hari Mencari Cinta ini.

Sebaiknya, kata Luna, pajak untuk film-film Hollywood dam film luar negeri lainnya disamakan dengan pajak untuk film lokal. "Sudahlah, seperti semula aja lagi," ujarnya.

Luna mengaku sering datang ke bioskop saat punya waktu luang. Sudah sejak lama dia menjadi penikmat film.

Dikatakan Luna, banyak film baru garapan Hollywood yang belum dia tonton. "Aku lagi nunggu film Black Swan diputar di bioskop nih. Filmnya bagus," kata mantan presenter Dahsyat ini.

Jika saja distributor film Amerika tetap tidak mau menyebarkan filmnya di Indonesia, Luna akan berburu DVD film terbaru Hollywood. Daripada menonton akting aktor dam aktris temama Hollywood di bioskop Iuar negeri, Luna lebih senang hunting DVD di Jakarta.

"Tentunya DVD asli ya, bukan yang bajakan," ujarnya sambil tersenyum.