PARAMARIBO, KOMPAS.com - Stasiun televisi di Suriname mengharapkan dapat melakukan kerja sama penyiaran dengan stasiun televisi di Indonesia. Suriname di Amerika Selatan adalah negeri bekas jajahan Belanda, tempat ribuan budak dari Jawa dikapalkan sejak dua abad silam.
Orang-orang keturunan Jawa eksis sampai sekarang, di samping budak Tionghoa dan India. Direktur Utama Televisi Garuda Suriname, Tommy T Radji di Paramaribo, ibukota Suriname, Senin (27/9/2010), mengatakan, melalui kerja sama itu nantinya masing-masing televisi dari kedua negara dapat menyiarkan informasi kondisi negara ataupun pertukaran program siaran.
Menurut dia, kerja sama penyiaran antara stasiun televisi Suriname dan negara lain saat ini telah dilakukan seperti dengan stasiun televisi di China dan India.
"Jika India dan China dapat melakukan kerjasama dengan televisi Suriname, kenapa Indonesia tidak. Kami sangat mengharapkan sekali bisa menerima program siaran dari Indonesia untuk ditayangkan di sini," katanya.
Dikatakannya, pihaknya pernah mengirimkan surat permohonan kerja sama untuk dua stasiun televisi di Indonesia namun tidak ada tanggapan hingga saat ini.
Radji yang merupakan keturunan Jawa itu mengatakan, penayangan programkan televisi dari Indonesia dapat dilakukan secara langsung dari Indonesia atau dipancarkan ulang.
"Kami sanggup memberikan slot waktu setengah hari serta gratis untuk menyiarkan tentang Indonesia," katanya.
Menurut dia, program siaran dari Indonesia baik berupa informasi maupun hiburan seperti sinetron, maupun tayangan kebudayaan, terutama budaya Jawa sangat potensial untuk disiarkan di stasiun televisi Suriname.
Karena tidak ada bahan-bahan siaran dari Indonesia, diisi dengan program sejenis dari negara lainnya.
Selain kepada stasiun televisi di Indonesia, pihaknya juga pernah mengirimkan surat kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Suriname guna mencari dukungan kerjasama penyiaran televisi, maupun mendapatkan bahan-bahan tayangan mengenai Indonesia atau produksi siaran dari Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia yang diwakili Sekjen Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Wardiyatmo serta Suriname oleh Direktur Kebudayaan Kementerian Pendidikan Stanley Sidoel telah melakukan penandatanganan program pertukaran kebudayaan.
Salah satu isi kerja sama tersebut dalam bidang kesenian dan kebudayaan antara lain membentuk kontak dan komunikasi antara lembaga budaya dan seni kedua negara.
Salah satu rencananya, antara lain, bertukar pengalaman, bahan informasi, publikasi musik dan kaset, produksi audio visual, kaset video, foto, buku, benda kekayaan budaya, kerajinan, pameran, film dan lukisan.