Di mana Khadafi sembunyi menjadi pertanyaan yang tidak terjawab hingga kini. Terakhir kali ia terlihat setelah serangan, Sabtu (19/3/2011) di Tripoli. Diyakini ia sudah kabur ke Kota Shaba yang berpenduduk 130.000 yang menjadi kantong pendukung setianya.
Namun berdasarkan sejumlah sumber di Libya, Mirror.co.uk melaporkan, Selasa (22/3), bahwa Khadafi kini bersembunyi di dalam sebuah bunker dan dijaga ketat 40 perawan yang selama ini menjadi pengawal setianya.
Para pengawal istimewa yang dijuluki Pengawal Amazonia ini sudah terkenal di seluruh penjuru dunia karena penampilan mereka selalu menarik perhatian, dengan lipstik warna terang, kuku berkuteks dan sepatu hak tinggi. Mereka bersumpah untuk tetap perawan selama bekerja pada Khadafi.
Soal kesetiaan, para perawan ini sudah teruji. Satu dari mereka tewas karena menjadikan tubuh mereka tameng bagi Khadafi ketika iring-iringan mobilnya diserang kelompok militan pada 1998. Aisha, pengawal yang tewas itu, dilaporkan sebagai pengawal favorit Khadafi.
Tak hanya 40 perawan kekar itu yang menjaganya. Khadafi juga diyakini kini sedang dijaga puluhan tentara bayaran dari Chad, Nigeria dan Eropa Timur selama 24 jam penuh. Mereka dibayar dengan emas lantakan.
Namun begitu, sejumlah pemerintahan di Barat yakin bahwa ia akan menyerah begitu sudah jelas bahwa kekuasaannya tinggal menghitung hari. Bila ia jelas kabur ke luar negeri atau terbunuh, warga Tripoli dan kota-kota di Libya barat akan bangkit melawan rezim itu. Para analis juga yakin bahwa Khadafi tidak akan mungkin melawan sampai ajalnya. Kemungkinan besar Khadafi akan terbang ke Zimbabwe, Venezuela, Chad atau Nigeria.
Mirror melansir, Khadafi langsung berlindung di dalam bunker bawah tanah gurun pasir begitu NATO mengebom pada hari pertama. Ia memilih bicara di televisi via telepon ketimbang menghadapi kamera. Para ahli yakin, itu merupakan langkah pencegahan agar penampilannya tidak menjadi petunjuk bagi musuh-musuhnya untuk mengetahui keberadaannya.
Menurut Mirror, Khadafi buru-buru meninggalkan Tripoli untuk menghindari pengeboman oleh jet-jet tempur sekutu. Namun, beberapa putra Khadafi tetap tinggal untuk membantu menyalurkan logistik, termasuk Khamis, putra keenamnya yang dilaporkan tewas ketika kediaman Khadafi, Bab al-Azizia dibom.
Kini tinggal tiga putra Khadafi yang mungkin mengendalikan keadaan, yaitu Saif al-Islam, Saadi Khadafi (37) yang memimpin pasukan khusus dan Mutassim Khadafi (33) si penasihat keamanan nasional.
Ironisnya, celah-celah keamanan justru berada di lingkaran terdekat Khadafi. Agen-agen M16 (dinas rahasia Inggris) di Libya kerap menyadap orang-orang terdekat itu dengan harapan mendapat petunjuk arah pergerakan Khadafi mendatang. Menurut laporan intelijen, kini para agen rahasia itu sudah tahu jadwal harian Khadafi, mulai kapan bangun tidur, keluar rumah dan kembali tidur.
Meski begitu, menemukan Khadafi tetap bukan perkara mudah, seperti melacak Saddam Hussein, pemimpin Irak yang akhirnya digantung rakyatnya. Saddam kerap jalan-jalan naik taksi kuning yang sudah bobrok.
Seperti Saddam juga, banyak laporan yang menyebut Khadafi juga mempunyai beberapa kembaran untuk mengelabui musuh-musuhnya.(mirror/surya)