Baca juga Jenis-jenis Asuransi dan Harga iPhone 4S.
"Anda harus membentuk sebuah tim yang mau menginvestasikan waktu dan uang untuk terjun ke bisnis aplikasi mobile," kata Pambudi di Seminar Sparx Up Awards 2011, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Jumat (21/10/2011).
Hal-hal yang harus diperhatikan, menurut Pambudi, adalah jangan melakukan apa yang sudah dilakukan kompetitor, buat sesuatu yang baru. Kemudian bedakan target konsumen dengan target yang dimilki competitor, dan yang ketiga, perlu diingat bahwa anda harus jadi first mover, bukan follower. Untuk membangun sebuah aplikasi mobile yang kompetitif, developer harus memulai dengan mengembangkan ide, yakni membuat desain dan prototipe. Setelah itu harus dilakukan testing di mana pengguna pertama produk mereka adalah mereka sendiri.
"Rasakan pengalaman pertama menggunakan aplikasi yang anda ciptakan. JIka anda sendiri tidak merasa nyaman, bagaimana dengan orang lain?" tambah Pambudi.
Usai testing, bisa dilanjutkan pengembangan optimisasi pada berbagai hal. Jangan lupa melakukan porting agar aplikasi bisa digunakan dalam berbagai platform. Lalu, sebelum dilempar ke pasar, sebaiknya tentukan target terbesar dan susun strategi agar aplikasi bisa diperkenalkan di waktu yang tepat dengan audiens yang tepat.
"Salah satu yang bisa menjadi perhatian adalah pengalaman pengguna (user experience). Bagaimana pengguna merasakan kemudahan dalam hidupnya dengan menggunakan aplikasi tersebut," tambah Pambudi.
Selain itu, developer aplikasi juga bisa mengembangkan B2B (business to business) ke B2C (business to costumer) sehingga developer juga harus memikirkan cara memperkenalkan produk, pemasaran, hingga pengembalian modal. Kerja sama dengan pemilik handset tidak serta merta membuat aplikasi berpotensi mendapatkan konsumen dari pelanggan handset tersebut. Developer aplikasi juga harus mampu memperkenalkan produknya agar lebih diminati pengguna perangkat bergerak.
[via - tekno.kompas.com Cara Membangun Aplikasi Mobile]