15 November 2010

"Science Film Festival" Gratis Lho...

GOETHE

KOMPAS.com - Pembukaan Science Film Festival berlangsung harib ini di Atrium Blitz Megaplex Grand Indonesia, Jakarta. Pembukaan ini merupakan salah satu dari rangkaian pembukaan festival tersebut yang berlangsung di empat negara, yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, dan Kamboja.

Festival film ini telah diadakan di Thailand sejak tahun 2005 namun baru mulai diadakan di Indonesia ini. Pagelarannya diadakan atas kerja sama Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Paramadina, Surya Intitute, CCF, dan Goethe Institute. Kuark International yang menerbitkan majalah Kuark juga turut mendukung acara ini.

Hadir dalam pembukaan ini Menristek, Anis Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, Yohanes Surya dari Surya Institut, Nobert Bass dari Kedutaan Jerman, Perwakilan dari Goethe Institute, dan Centre Culturel Francaise serta siswa-siswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Senin (15/11/2010), Duta Besar Jerman Nobert Bass mengatakan, "Festival ini adalah untuk orang muda yang nantinya akan melakukan perubahan." Ia juga mengatakan bahwa festival ini bertujuan untuk membangun minat anak muda dalam bidang sains.

Senada dengan Agustin, Duta Besar Perancis HE Philippe Zeller mengatakan bahwa anak muda merupakan target utama dalam festival ini. "Saya berharap festival ini bisa menjadi perpaduan antara kreatifitas, imaginasi, pendidikan dan hiburan," katanya.

Sementara itu, Anis Baswedan menyatakan bahwa festival film ini bisa membangkitkan kecintaan anak muda pada sains. "Kecintaan sains sangat penting untuk membangkitkan penguasaan akan ilmu pengetahuan. Penguasaaj itu penting untuk terbentuknya masyarakat yang terdidik," ungkapnya.

Science Film Festival kali ini mengambil tema "Biodiversity" atau keanekaragaman hayati. Festival ini akan berlangsung mulai tanggal 15-30 November 2010 di tiga tempat, yaitu Blitz Megaplex Pacific Place, Goethe Institut, dan Universitas Paramadina. Film-film yang dihadirkan terbagi menjadi empat sub tema yaitu keluarga, ekologi, ilmu alam dan budaya.

Selain acara pemutaran film, festival ini juga akan diramaikan dengan eksperimen terkait dengan film yang akan diperagakan setelah pemutaran film tertentu. "Eksperimen ini memastikan agar acara ini jadi interaktif, tidak cuma menonton. Anak-anak yang nonton juga bisa belajar," kata Donald MT Manik, salah satu koordinator pengadaan eksperimen.

Festival film ini bisa disaksikan secara gratis. Calon penonton bisa memesan tiket terlebih dahulu sebelum pemutaran film dimulai di tempat-tempat yang telah ditentukan. Info lebih lanjut di situs web Goethe Institute.